7PMNEWS.ID, TOMOHON-Ibadah Malam Natal di Jemaat GMIM Sion Tomohon yang dilaksanakan Rabu malam (24/12) mulai pukul 18.00 Wita diawali prosesi masuk anak kecil dengan kostum malaikat dan Khadim serta Pelsus yang bertugas. Ibadah dilanjutkan dengan fragmen drama kelahiran Yesus Kristus yang dilakoni anak-anak sekolah Minggu dan Lansia menggunakan kostum jaman dulu untuk menceritakan suasana kelahiran Yesus Kristus. Kombinasi anak kecil dan Lansia memberi nuansa berbeda dipenuhi khidmat Natal.
Pdt Engelbert Merentek SST, Teol yang menjadi Khadim mengambil pembacaan Alkitab Yohanes 3:16-23 yang merupakan jawaban Yesus saat menjawab pertanyaan Nikodemus. Pdt. Merentek menjelaskan tentang masing-masing orang memiliki respon berbeda dari kelahiran Yesus. Dalam pembacaan ini tulisan Rasul Yohanes menegaskan kembali tentang kelahiran Mesias dan arti kelahiran Yesus yaitu untuk menyelamatkan umat manusia melalui kasih Allah yang sangat besar sehingga menyerahkan anak-Nya yang tunggal menebus dosa umat manusia.
Pdt Merentek menambahkan bahwa pemaknaan Natal saat ini bukan dengan menunjukkan rutinitas datang beribadah di gereja tiap tanggal 25 Desember tetapi bagaimana hidup orang percaya itu berada dan dilandaskan dalam kasih.
Ibadah menjadi semarak karena tiap kolom dan komisi diberi waktu dalam liturgi untuk membawa pujian.Ibadah nyanyi bergantian antar Kolom dan Komisi Anak Sekolah Minggu Remaja Pemuda PKB WKI dan Wulan (Warga usia lanjut/lansia).
Syahdu Natal terasa saat lagu malam Kudus membahana dalam gedung gereja yang dipandu solo Prokantor dan iringan piano dan biola.
Ibadah dihadiri oleh anggota jemaat dari 7 kolom yang ada dan dipenuhi oleh tamu-tamu yang datang beribadah di gedung gereja yang menjadi situs cagar budaya karena umur bangunan dan sejarah dalam gereja dan pemerintahan yang pernah terjadi di gereja besar Sion Tomohon.
Setelah Ibadah jemaat menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh Panitia Natal 2025 HUT Gereja dan Tahun Baru 2026. *
#eric merentek
