7PMNEWS.ID, RATAHAN—Partai Gerindra di Minahasa Tenggara (Mitra) mulai oleng. Kegagalan dalam Pemilu 2024 silam dengan hanya merebut satu kursi di DPRD Mitra, dari sebelumnya dua kursi- menjadi penyebab. Apalagi mengusung nama besar Prabowo Subianto yang akhirnya terpilih menjadi Presiden. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Minahasa Tenggara (Mitra), Hj.Rasni Pontororing, kini seakan berada diujung tanduk Kepemimpinannya.
Mengusung figur Prabowo Subianto sebagai calon presiden, Gerindra di berbagai daerah justru berhasil mendongkrak perolehan suara. Namun di Mitra, capaian itu tak tercermin. Kursi DPRD yang diharapkan bertambah justru berkurang dari sebelumnya. Alhasil, berbagai kegagalan ini membuat banyak kader mulai gerah dan ingin perubahan. Arus bawah partai pemenang Pilpres ini menilai Pontororing tidak mampu memaksimalkan potensi dukungan. Bahkan sejumlah program Presiden Prabowo didaerah ini tidak mampu dikawal Pontororing untuk mendudukkan sejumlah pengurus dalam program tersebut.
“Sebagai Ketua dan pemimpin organisasi, harusnya beliau bertanggung jawab akan hal ini makanya wajar bila posisinya kami pertanyakan,” kata salah satu kader internal Gerindra Mitra yang meminta namanya dirahasiakan.
Isu perombakan kepemimpinan pun kian kencang berembus. Bahkan, beberapa nama disebut-sebut siap maju untuk mengambil alih posisi strategis tersebut demi menyelamatkan marwah partai.
Pengamat politik lokal menilai, stagnasi kursi DPRD adalah kegagalan besar bagi seorang ketua partai. “Dalam politik, hasil pemilu adalah tolak ukur utama. Jika tak ada kemajuan, berarti kepemimpinan itu lemah dan butuh regenerasi,” tegas seorang akademisi di Ratahan.
Hj. Rasni Pontororing kepada media ini saat dikonfirmasi membantah akan hal ini bahkan dirinya mengatakan, sebagai ketua Partai Gerindra Mitra, dirinya merasa tidak gagal.
“Sebagai ketua partai saya tidak gagal karena perolehan suara meningkat. Pemilu 2019 suara Partai Gerindra 4.000 dan di tahun 2024 naik 6.148 suara,” ungkap wakil rakyat asal Dapil 1 wilayah Ratahan, Ratahan Timur dan Pusomaen ini.
Memang Rasni mengakui, untuk pembagian kursi di DPRD Mitra Partai Gerindra berkurang dari sebelumnya. Alasannya karena ada penambahan daerah pemilihan (dapil), dan suara kader tidak dapat mencapai memperoleh kursi.
“Kalau pun ada berita perebutan ketua DPC Gerindra Mitra, itu saya serahkan ke DPP, karena sebagai kader partai apapun keputusan DPP kami harus tunduk dan patuh,” ujar Anggota DPRD asal Pusomaen ini kepada wartawan,
“sapa so yang suruh rilis ini berita”? (siapa yang menyuruh berita ini dirilis).
Dari informasi yang diperoleh wartawan menyebutkan, jabatan Ketua DPC Partai Gerindra Mitra ini menjadi seksi dan incaran sejumlah politisi. Sumber terpercara membeberkan, partai besutan Presiden RI Prabowo Subianto ini dilirik sejumlah kader partai lain diantaranya kader PDI Perjuangan dan kader Partai Nasdem. (devie)