7PMNEWS.ID, SIAU-Pemkab Sitaro tengah memantapkan tim sepakbola andal dengan merekrut talenta-talenta bola terbaik dari jajaran ASN yang ada di Siau, Tagulandang dan Biaro untuk beraksi dalam pentas sepakbola akbar, Liga Sepakbola Karyawan Provinsi Sulawesi Utara memperebutkan Piala Gubernur, medio Agustus nanti.
Mewakili Bupati Chyntia Ingrid Kalangit, S.K.M., Sekretaris Daerah Drs. Denny D. Kondoj, M.Si. memimpin langsung rapat kerja di Monumen Taman Pala, Kantor Bupati bersama para asisten Sekda, penghujung Juli lalu.
Dalam rapat tersebut ditegaskan, partisipasi ASN dalam event ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga representasi budaya kerja dan semangat kebersamaan antar ASN se-Sitaro.
“Kami sudah bentuk kesebelasan ASN Sitaro, terdiri dari berbagai perangkat daerah hingga kecamatan, bahkan dari Tagulandang dan Biaro. Ini menunjukkan keterlibatan dan kesatuan ASN kita dalam membangun semangat daerah,” ujar Sekda Kondoj dalam keterangannya usai rapat.
Pemerintah daerah menyadari bahwa olahraga bukan hanya soal fisik, tapi juga karakter. Oleh karena itu, proses seleksi pemain dilakukan secara objektif dengan mempertimbangkan keterampilan, semangat tim, dan representasi wilayah.
“Kita yakin, mereka yang terpilih adalah yang terbaik dari lintas perangkat daerah. Mereka akan membawa nama baik Sitaro dengan semangat dan prestasi,” tambah Sekda.
Agenda Liga Sepakbola Karyawan akan digelar di Manado, mulai 15 hingga 30 Agustus 2025, dan diprediksi menjadi salah satu kegiatan olahraga antarlembaga yang paling bergengsi di Sulawesi Utara. Bagi ASN Sitaro, ini bukan sekadar pertandingan, tapi juga panggung untuk memperkenalkan jati diri ASN yang profesional dan berjiwa sportif.
Tak hanya itu, melalui kompetisi ini, pemerintah juga berharap akan terbentuk solidaritas yang lebih kuat di kalangan ASN.
“Kita ingin ini bukan hanya tentang sepak bola. Tapi juga semangat kolektif ASN dalam mengangkat nama daerah melalui jalur nonformal, salah satunya olahraga,” terang salah satu Asisten Sekda yang turut hadir.
Partisipasi ASN Sitaro dalam turnamen ini menjadi gambaran bahwa pemerintah daerah terus mencari ruang-ruang inovatif dalam membangun identitas daerah, tidak hanya lewat pembangunan fisik, tapi juga pengembangan karakter sumber daya manusianya, termasuk lewat lapangan hijau. (mbi)