7PMNEWS.ID, RATATOTOK – Aktivitas tambang emas ilegal di kawasan konservasi Kebun Raya Megawati Soekarnoputri Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tak pernah berhenti. Meski sudah berulang kali disorot, praktik haram ini tetap beroperasi, merusak lingkungan konservasi dan mengancam keselamatan masyarakat di sekitar Ratatotok.
Sorotan publik kini mengarah tajam kepada satu nama yang disebut-sebut sebagai dalang utama bisnis tambang ilegal di kawasan konservasi tersebut, Kiki Mewo. Ia diduga kuat menjadi salah satu pengusaha sukses yang membangun kekayaan dari hasil eksploitasi liar sumber daya alam di wilayah yang semestinya dilindungi negara.
Ironisnya, di tengah tudingan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, Kiki Mewo justru kerap memamerkan gaya hidup glamor di media sosial. Ia tampak menikmati waktu santai di berbagai tempat hiburan malam dan berbagai tempat mewah lain, mulai dari Bali hingga sejumlah kota besar di luar daerah, memamerkan kemewahan hidup yang kontras dengan penderitaan warga dan kehancuran alam Ratatotok.
Menurut sumber kredibel, jaringan bisnis tambang emas ilegal ini tak berdiri sendiri. Ada dugaan kuat “pintu belakang” yang ikut melindungi dan memuluskan aktivitas Kiki Mewo di kawasan konservasi. Dukungan dari pihak-pihak tak terlihat inilah yang diduga membuat supremasi hukum seolah lumpuh di Ratatotok, aparat seakan kehilangan taring menghadapi para perusak lingkungan tersebut.
Pemerhati sosial dan lingkungan Veppy Rambi, dengan tegas menyatakan bahwa pembiaran ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah konstitusi.
“Kawasan Kebun Raya Ratatotok adalah simbol konservasi nasional, bukan ladang bisnis bagi mafia tambang. Jika aparat hukum tidak segera bertindak, maka publik akan menilai ada kongkalikong antara penegak hukum dan pelaku tambang ilegal. Tangkap dan penjarakan,,” tegas Rambi.
Desakan publik kini makin keras. Mereka meminta aparat penegak hukum segera menangkap Kiki Mewo dan membongkar seluruh jaringan di belakang bisnis tambang emas ilegal tersebut.
Kini, masyarakat Ratatotok dan pemerhati lingkungan menanti langkah nyata aparat penegak hukum, apakah hukum benar masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas, atau kali ini benar-benar ditegakkan tanpa pandang bulu. *
#devon pondaag
