Perjuangan Gizi Hingga Pulau Terluar: Wabup Makainas Tegaskan Pentingnya Pemerataan Program MBG

7PMNEWS.ID, MANADO — Pemerintah terus mengupayakan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar menyentuh seluruh pelosok negeri. Salah satu langkah penting dilakukan melalui Rapat Validasi Data Calon Titik Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) yang digelar di Hotel Aryaduta Manado. Pertemuan ini menjadi forum strategis untuk memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia, terutama di wilayah terpencil, yang terlewatkan dalam program nasional tersebut.

Rapat tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara Viktor Mailangkay. Turut hadir sejumlah pejabat penting, di antaranya Direktur Pemantauan dan Pengawasan Wilayah III Badan Gizi Nasional Kol. Arm. Rudi Setiawan, Plt. Asisten II Setda Provinsi Sulut Christian Talumepa, Ketua Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG, serta perwakilan dari kabupaten dan kota se-Sulut.

Bacaan Lainnya

Salah satu yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Hieronimus Makainas, SE., MM. Dalam kesempatan itu, ia secara tegas menyuarakan pentingnya pemerataan program gizi, terutama bagi anak-anak yang tinggal di pulau-pulau terluar seperti Makalehi. Ia menggambarkan kondisi geografis wilayah tersebut yang menantang, di mana akses menuju sekolah masih harus ditempuh dengan berjalan kaki melintasi pegunungan curam.

Makainas menyoroti bahwa masih banyak desa di wilayah kepulauan yang memiliki akses terbatas, sehingga berpotensi terabaikan dalam pelaksanaan program nasional. Padahal, menurutnya, anak-anak di pelosok memiliki hak yang sama untuk memperoleh gizi seimbang demi pertumbuhan dan perkembangan mereka.

“Jangan sampai ada kesenjangan antara anak-anak di kota dan anak-anak di pulau terluar. Semua punya hak yang sama untuk tumbuh sehat dan cerdas,” ujarnya dengan nada tegas.

Ia juga menekankan bahwa program MBG tidak hanya soal memberikan makanan bergizi semata, melainkan merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di masa depan. Pemerintah Kabupaten Sitaro, lanjut Makainas, siap bersinergi dengan pemerintah pusat agar pelaksanaan program ini benar-benar tepat sasaran.

Wakil Bupati menilai bahwa validasi data titik SPPG menjadi kunci penting untuk memastikan distribusi gizi berjalan merata. Tanpa data yang akurat, kata dia, akan sulit memastikan semua satuan pendidikan di daerah terpencil ikut merasakan manfaat program.

“Dengan distribusi yang baik, anak-anak di desa terpencil pun akan punya kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan cerdas,” pungkasnya.

Rapat validasi ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, memastikan setiap wilayah — termasuk yang paling jauh — mendapat perhatian yang setara dalam upaya mencetak generasi unggul Indonesia melalui gizi yang merata. *

#gebryanto gandaria

(biro siau, tagulandang, biaro)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *