7PMNEWS.ID, SITARO– Langkah besar di bidang kesehatan akhirnya terwujud di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Kamis, 25 September 2025, menjadi momen bersejarah dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro dan PT. Kimia Farma Apotek (KFA). Penandatanganan ini langsung dihadiri oleh Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, S.K.M., sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Kerja sama ini berawal dari pertemuan perdana Bupati Chyntia dengan pihak Kimia Farma di Manado sekitar dua bulan lalu. Dari pertemuan itu, lahirlah inisiatif untuk membawa Kimia Farma Apotek ke Sitaro. “Kami ingin memastikan masyarakat Sitaro mendapatkan akses obat-obatan yang lengkap tanpa harus jauh-jauh ke Manado,” ungkap Bupati.
Menurut keterangan, instruksi langsung diberikan kepada Kepala Dinas Kesehatan, Evita Janis, untuk mempercepat proses koordinasi. Hasilnya, kini kesepakatan tersebut resmi diteken dan membuka jalan bagi pembangunan apotek sekaligus laboratorium kesehatan di wilayah Sitaro.
Kesulitan warga Sitaro dalam memenuhi kebutuhan obat, terutama untuk penderita penyakit kronis, menjadi alasan utama hadirnya Kimia Farma. Selama ini, sebagian masyarakat terpaksa menyeberang laut hanya untuk memperoleh obat yang sesuai resep dokter. Situasi ini tentu sangat memberatkan, baik dari sisi biaya maupun waktu.
Dengan kehadiran Kimia Farma Apotek, masyarakat kini bisa berharap pada akses yang lebih mudah dan cepat. Selain obat-obatan, rencana pembangunan laboratorium kesehatan juga dinilai akan membantu masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin tanpa perlu keluar daerah.
Tak sedikit warga menyambut gembira kabar ini. Mereka menilai kebijakan Bupati Chyntia adalah langkah berani dan berpihak pada kebutuhan nyata rakyat. “Ini yang kami tunggu. Semoga segera terealisasi dan berjalan lancar,” ujar seorang warga di Siau.
Bupati Chyntia bersama Wakil Bupati Heronimus Makainas, S.E., memang baru tujuh bulan memimpin, namun berbagai langkah terobosan mulai terasa. Masyarakat diminta memberi ruang dan waktu agar kepemimpinan keduanya dapat bekerja maksimal memperbaiki berbagai sektor.
Kerja sama dengan Kimia Farma juga diharapkan menjadi contoh bagaimana pemerintah daerah dapat menjalin kemitraan strategis dengan pihak swasta demi kesejahteraan rakyat. Hal ini membuktikan bahwa pembangunan tidak harus berjalan sendiri, melainkan bisa berkolaborasi untuk hasil yang lebih besar.
Optimisme pun menyeruak. Harapan masyarakat kini bertumpu pada kelanjutan kerja sama ini agar segera diwujudkan dalam bentuk nyata. “Torang percaya, kalau semua dilakukan dengan tulus, Sitaro akan semakin maju dan lebih masadada,” tambah seorang tokoh masyarakat. *
#febryanto gandaria
(biro siau tagulandang dan biaro)