7PMNEWS.ID, BOGOR-Dedengkot Umat Katolik, Fongky Panomban dari Paroki Watutumou, Keuskupan Manado mengalami pengalaman religius yang luar biasa saat mengikuti Peringatan 10 Tahun Ensiklik Laudato Si’ di Sentul, Bogor, Jawa Barat, 5-7 September 2025 lalu.
Fongky yang sebagian hidupnya dihabiskan untuk pelayanan baik di Paroki tempat tinggalnya maupun ASN sebagai Penyelenggara Bimas Katolik Kota Manado hadir tidak sendiri karena ditemani empat rekannya sesama utusan Keuskupan Manado. Mereka adalah, Dr. Linny Tambayong (Paroki Katedral), Ir. Meytha Wuysang (Paroki Raja Damai), Frans Lenak SAg (Paroki Raja Damai) dan Dr. Joula Sumakud (Paroki Aermadidi). Sebelum bertolak ke Bogor, Fongky dan empat rekannya diterima dan didoakan Uskup Manado, Mgr Rolly Untu, MSC.
Momen Peringatan 10 Tahun Ensiklik Laudato Si’ mengusung tema “Connect, Learn & Celebrate” itu diselenggarakan oleh Gerakan Laudato Si Indonesia dan tuan rumah Keuskupan Bogor menggelar berbagai even seperti ini diskusi panel, sesi refleksi, talkshow, workshop praktis, serta pameran UMKM ramah lingkungan, dan diakhiri dengan Misa Konselebrasi yang dipimpin Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM.
Berlokasi di Pavo dan Graha Bina Humaniora (GBH) dengan misi utama adalah Merayakan 10 Tahun Ensiklik, mengevaluasi capaian, dan merumuskan langkah strategis ke depan untuk menjaga dan mencintai planet bumi.
Menurut Fongky Panomban dalam kegiatan nasional tersebut juga dibahas kegiatan utama tema-tema aktual seputar ekologi integral dan dampak Laudato Si’ di Indonesia. Juga ada sesi Refleksi: Mendalami perjalanan 10 tahun ensiklik serta komitmen untuk mewujudkan ekologi integral dengan menghadirkan Narasumber Utama, Rosa Vivien Ratnawati dari Kementerian Lingkungan Hidup yang juga berasal dari salah satu Paroki Keuskupan Bogor.
Ensiklik Laudato Si’ merupangan dokumen yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015, menyerukan aksi global untuk menjaga dan mencintai planet bumi sebagai rumah bersama.
Sedangkan Gerakan Laudato Si Indonesia adalah Komunitas yang memprakarsai acara ini untuk menggerakkan kesadaran dan tindakan ekologis di Indonesia.
Sedangkan Konteks Yubileum:Perayaan 10 tahun Laudato Si’ juga bertepatan dengan Tahun Yubileum (Yobel) 2025, yang menjadi momen untuk membangun kembali hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Fongky yang 1 September lalu menyudahi pengabdiannya sebagai ASN di Pemkot Manado banyak dikenal sebagai motor pelayanan rutin dengan menyentuh jiwa-jiwa marginal di Rumah Tahanan Kelas IIA Manado dan Lapas Kelas IIA Manado. Bahkan, perpisahan pelayanannya sebagai ASN bersama warga Katolik di Gereja Abigail, Rutan Manado di Malendeng. (pas)