Gen Z: Dari Jalanan Kampus ke Jalanan Sejarah
Oleh: Pdt. Barnabas Sumampouw, S.Th., CHt-CCH (IACT–NGH USA), CI
MEREKA lahir di tengah derasnya arus informasi, tumbuh bersama layar gawai, dan terbiasa dengan dunia tanpa sekat. Generasi ini—yang kita kenal sebagai Generasi Z—adalah wajah mayoritas mahasiswa Sulawesi Utara hari ini.
Peta Generasi dan Usia Saat Ini
Generasi Z (1997–2012, usia 13–28 tahun) mayoritas mahasiswa aktif.
Generasi Milenial (1981–1996, usia 29–44 tahun), sebagian kecil masih kuliah lanjut, memberi warna pengalaman dan kedewasaan.
Generasi Alpha (2013 ke atas, usia ≤12 tahun), masih SD–SMP, kelak akan masuk kampus sekitar 2030-an.
Mereka tidak sekadar kuliah, belajar, lalu pulang. Mereka membawa idealisme, mengangkat isu-isu keadilan, dan berani menantang sistem yang mereka rasa tidak berpihak pada rakyat. Itulah sebabnya ketika jalanan Manado dipenuhi suara mahasiswa, yang bergerak di barisan depan adalah Gen Z: generasi digital yang kritis, cepat beradaptasi, namun juga rentan secara mental bila tidak mendapat pendampingan yang tepat.
Kerentanan Mental Generasi Z dan Generasi Muda
Generasi ini sangat memerlukan perawatan mental dalam berbagai bentuk—edukasi psikologi, ruang dialog, konseling, hingga terapi—karena:
1. Tumbuh dalam algoritma global — media sosial membentuk pola pikir serba instan, membandingkan diri, dan menciptakan FOMO.
2. Lingkungan keluarga — banyak yang dibesarkan dalam keluarga yang sibuk, relasi emosional kurang terbangun.
3. Sekolah & kampus — tekanan akademik, persaingan, dan tuntutan prestasi sering melebihi daya tahan mereka.
4. Krisis identitas & eksistensi — mereka bertanya “siapa aku?” dalam dunia yang penuh pilihan, tapi jarang mendapat jawaban yang menenangkan.
5. Paparan global tanpa filter — terbuka pada semua isu (perubahan iklim, perang, ketidakadilan), tapi kadang tanpa bekal ketahanan batin yang cukup.
Karena itu, kita sekarang tidak perlu marah melihat mereka teriak di jalanan. Itu bukan sekadar gejolak muda. Itulah sejarah. Dan sejarah itu juga adalah hasil dari parenting kita dalam keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kampus, serta dunia global yang membentuk mereka dengan algoritmanya.
Bonus Demografi: Potensi dan Tanggung Jawab
Sejarah tidak pernah hanya ditulis oleh satu generasi.
Generasi Milenial masih ada di sekitar mereka, memberi warna pengalaman dan kedewasaan berpikir.
Generasi Alpha yang sedang tumbuh, kelak akan masuk kampus dengan keunggulan teknologi yang lebih canggih.
Dan jangan lupakan bonus demografi Indonesia: saat ini lebih dari 65% penduduk adalah usia produktif.
Apa yang dilakukan generasi Z hari ini akan sangat menentukan masa depan bangsa, karena mereka adalah bagian terbesar dari kelompok usia produktif tersebut.
Menjawab Kebutuhan Zaman: Efektivitas Hipnoterapi
Di tengah kerentanan mental generasi muda, kita ditantang menghadirkan pendekatan yang efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Sebuah studi perbandingan yang banyak dikutip (American Health Magazine, 1960-an) menunjukkan:
Psychoanalysis — hanya 38% pemulihan setelah 600 sesi.
Behavior Therapy — sekitar 72% pemulihan setelah 22 sesi.
Hypnotherapy — mencapai 93% pemulihan hanya setelah 6 sesi.
Angka-angka ini berbicara sendiri. Hipnoterapi bukan hanya alternatif, tetapi jawaban strategis untuk kesehatan mental bangsa. Ia lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien, sekaligus sangat relevan untuk generasi yang hidup dalam kecepatan teknologi.
Maka, ke depan bangsa ini tampaknya akan semakin membutuhkan hipnoterapis dalam jumlah yang banyak.
Bukan semata untuk mengobati, tetapi juga untuk mencegah, mendampingi, dan memberdayakan generasi muda yang menjadi motor perubahan.
Sepertinya inilah generasi yang kini menjadi motor demonstrasi — generasi Z. Sebuah generasi yang bila dipelihara dengan bijak, ditopang dengan pendekatan mental yang efektif seperti hipnoterapi, akan membawa Sulawesi Utara, bahkan Indonesia, ke masa depan yang lebih adil, sejahtera, dan manusiawi.
=======
Sumber Referensi :
Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia Population Projection 2020–2050.
American Health Magazine (1960s), Comparative Study on Psychotherapy and Hypnotherapy Effectiveness.
Kementerian Kesehatan RI, Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS 2022).
#HipnosisIlmiah
#HipnoterapiProfesiMulia
#BPShypnotherapyCentre
#KesehatanMental
#WellnessCare
#MindTechnology
#GenerasiZ
#BonusDemografi
#PsikoterapiHipnosis
#ManadoSehatMental