7PMNEWS.ID, MANADO-Proses mengevaluasi dan memperbaiki proses penerimaan murid pada tahun ajaran baru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi mengubah skema Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada tahun 2025, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kebijakan ini bertujuan untuk meminimalisir ketimpangan dan kecurangan dalam proses penerimaan peserta didik baru sekaligus memberikan kesempatan yg lebih besar kepada para peserta didik yg berprestasi baik secara akademik maupun non akademik untuk mendapatkan sekolah yang diinginkan. Untuk itu berbagai persiapan terus di lakukan pemerintah daerah untuk memantapkan SPMB 2025 dengan kemampuan maksimal.
Untuk mewujudkan SPMB yang tertata, Kemendikdasmen bekerja sama dengan pemerintah kota melakukan kegiatan sosialisasi di Aula Pemkot Manado (2/6).
Wali Kota Andrei Angouw meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Kota Manado untuk memperhatikan kualitas pendidikan dan sarana yang ada di sekolah-sekolah.
Wali Kota meminta agar setiap sekolah yang ada di Kota Manado bisa seimbang atau sama. “Sehingga tidak hanya tertuju pada satu dua sekolah yang akhirnya menjadi favorit untuk di tuju para pendaftar,” kata Wali Kota didampingi Wakil Wali Kota Richard Sualang saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
Wali Kota menekankan bahwa kualitas sekolah harus disamakan dan tidak fokus hanya pada satu atau dua sekolah saja.
Ini merupakan suatu kemajuan, termasuk kemajuan dalam bidang pendidikan dalam kaitan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” pungkasnya.
Wali Kota juga menyambut baik peluncuran sistem ini sebagai bentuk transformasi digital dalam dunia pendidikan.
“Sistem ini harus dimanfaatkan secara optimal. Kita dorong terciptanya persaingan yang sehat antar siswa, bukan hanya di Manado, tetapi juga di level nasional dan global,” ujar Andrei.
Pada kesempatan itu juga Wali Kota menambahkan dengan memberikan beberapa contoh yang dikaitkan dengan budaya dan integritas bagaimana membangun nilai-nilai yang harus di bawah dan tanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
(kres)
