7PMNEWS.ID, JAKARTA – Gubernur Sulawesi Utara Mayjen (Purn) Yulius Selvanus, S.E dan Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda serta Kepala Daerah se-Indonesia mengikuti sarasehan dengan tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya” di Gedung Nusantara IV, MPR RI, Jakarta.
Sarasehan nasional ini yang dibuka Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Muzani diselengarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Center for Geopolitics dan Geostrategy Studies Indonesia.
Kehadiran Bupati Joune J.E. Ganda dalam forum ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah Minahasa Utara dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah dinamika geopolitik global yang terus berkembang.
Pada kesempatan tersebut, Muzani menegaskan pentingnya memperkokoh Ideologi Pancasila sebagai fondasi bangsa dalam menghadapi dinamika perubahan geopolitik global.
“Di tengah situasi global yang serba cepat dan tak terduga ini, Indonesia tidak boleh kehilangan arah. Pancasila adalah jangkar utama kita untuk tetap tegak sebagai bangsa yang berdaulat, adil, dan bermartabat. Oleh karena itu, forum-forum seperti ini sangat penting dalam membangun kesadaran kolektif Bangsa,” ujar Muzani.
Sarasehan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, akademisi, TNI/Polri, tokoh masyarakat, serta para Kepala Daerah dari seluruh Indonesia.
Mereka berkumpul untuk berdiskusi dan mencari solusi dalam memperkuat Ketahanan nasional, khususnya dari sisi ideologis, dalam menghadapi tekanan geopolitik yang semakin kompleks.
Bupati Minut Joune Ganda mengatakan, sarasehan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar lembaga dan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga keutuhan bangsa, serta menyatukan langkah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Raya yang kuat dan berdaulat di tengah percaturan dunia.
“Setiap bangsa memiliki pondasi, dan bangsa Indonesia memiliki pondasi yang kuat yaitu Pancasila. Tanpa Pancasila Indonesia bukan hanya kehilangan masa lalu, tapi juga kehilangan masa depan,” ujarnya.
(tian)