Oleh: Pdt. Barnabas Sumampouw, S.Th, CHt (IACT–CCH USA), CI (Ketua DPD KITA IHC Sulawesi Utara)
SULAWESI UTARA dikenal sebagai daerah yang religius dan sarat harmoni sosial. Namun di balik wajah budaya yang ramah ini, menganga tantangan serius: kenakalan remaja, kecanduan, kekerasan, degradasi moral, hingga peningkatan kasus bunuh diri di kalangan pelajar.
Situasi ini tidak cukup dijawab dengan pendekatan disiplin semata—apalagi pendekatan berbasis ketakutan. Anak-anak hari ini bukan hanya butuh nilai rapor, mereka butuh penyembuhan batin. Pendidikan kita terlalu lama menyentuh kepala, tapi lupa menjangkau hati.
Fakta Mencemaskan di Sulut
Data menunjukkan:
1.333 pengguna narkoba di Sulut (2024), dan 70% adalah pelajar.
38,9% remaja konsumsi alkohol, dominan minuman tradisional.
7.521 kasus kriminalitas sepanjang 2022, didominasi penganiayaan ringan.
Kasus bunuh diri remaja meningkat, meski sebagian tak tercatat resmi.
Ini bukan soal disiplin. Ini soal luka yang dalam. Luka itu, jika tidak dipulihkan, bisa berubah jadi kekerasan, kriminalitas, atau niat mengakhiri hidup.
Barak Militer vs. Hipno Teaching: Mana Lebih Menyentuh?
Baru-baru ini, program barak militer ala Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Jawa Barat kembali menuai sorotan. Anak-anak yang dianggap nakal dikirim ke barak semi-militer untuk didisiplinkan. Meski niatnya baik, pendekatan ini dikritik karena:
Biaya operasionalnya sangat tinggi,
Efeknya lebih menekan daripada menyembuhkan,
Tidak menyentuh akar psikologis dari perilaku menyimpang anak.
Kita bisa bangun satu barak dengan miliaran rupiah, tapi belum tentu menyentuh satu hati yang sedang terluka. Hipno teaching berbasis psiko-terapi justru murah, manusiawi, dan menyembuhkan dari dalam.
Hipno Teaching: Teknologi Jiwa dalam Pendidikan
(Sebagai pemegang sertifikasi dari IACT–USA, NGH–USA, dan IHC–BNSP RI, Barnabas memperkenalkan hipno teaching sebagai bentuk praktis dari psikoterapi hipnosis yang digunakan dalam pendidikan. Pendekatan ini:)
Menjangkau bawah sadar siswa—tempat nilai dan luka tertanam,
Mengurai trauma, membangun harga diri, menanamkan arah hidup,
Lebih efektif dan hemat biaya daripada program hukuman fisik.
“Hipnosis bukan sihir. Ini teknologi pikiran yang menyentuh dengan kelembutan dan ilmu. Hipno teaching menjadikan guru bukan hanya pengajar, tapi penyembuh karakter.”
Guru BK/BP: Pilar Strategis
Bahwa guru BK/BP adalah mitra kunci, dan perlu dilatih menjadi hipnoterapis edukatif bersertifikat, agar bisa menangani krisis mental dan moral siswa dengan metode ilmiah dan penuh kasih.
Sekarang bukan zamannya menakut-nakuti anak dengan barak. Saatnya membimbing mereka dengan pendekatan yang memanusiakan.
Sulut Bisa Jadi Pelopor Nasional
Saya mengusulkan pendirian Pusat Pendidikan dan Kesehatan Mental Berbasis Psikoterapi Hipnosis, sebagai model nasional integrasi pendidikan, terapi, dan karakter.
Mari kita tidak hanya membentuk anak-anak yang pandai. Tapi membentuk generasi yang pulih, utuh, dan sadar tujuan hidup—melalui pendidikan yang menyentuh jiwa: hipno teaching. *